RISALAH | Al Quran adalah petunjuk bagi segenap manusia (hudallinnas). Orang yang ikhlas dan haqqul yakin dalam mengamalkannya, dia akan mendapat berkah berupa kesembuhan dari segala penyakit.
Al Quran adalah solusi untuk mengatasi berbagai persoalan kehidupan. Allah SWT berfirman (QS.Al – Isra ayat 82) :
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْاٰنِ مَا هُوَ شِفَاۤءٌ وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَۙ
Wanunajjilu minal qur aan maahuwa syifaaun warah matul lil mu’miniin !(Kami turunkan dari Al-Qur’an sesuatu yang menjadi obat (penawar) dan rahmat bagi orang-orang beriman).
Ayat – ayat Al Quran bisa dijadikan benteng/penghalang sesuai kebutuhan. Nabi SAW bersabda : A ‘uudzubikalimatil – laahit – taam -maati min syarrimaa kholaq (Aku berlindung kepada Allah dengan kalimah – kalimahNya yang sempurna dari kejahatan makhluk ciptaan – Nya). (HR.Muslim, Abu Dawud)
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Ahmad, dari Ibn Abbas r.a.,Nabi SAW bersabda : Faatihaatul kitaab syifaaun min kulli daain (Alfatihah itu obat bagi segala penyakit).
Diceritakan dalam Sirah Nabawiyah, suatu malam ketika Nabi SAW dikepung oleh kaum Quraisy dan akan dibunuh. Nabi SAW keluar dari kamarnya secara diam – diam. Kemudian beliau mengambil pasir dan menghamburkan nya sambil membaca kalimah وَجَعَلْنَا مِنۢ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
Arab-Latin: Wa ja’alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fa hum lā yubṣirụn
Artinya: “Dan Kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.” (QS.Yaasin : 9).
Sehingga kaum Quraisy yang pada malam itu sedang mengepung rumahnya sama sekali tidak melihat kepergian Nabi SAW.
Ma’asyiral muslimin, jika hidup ingin sejahtera, selamat dunia – akhirat , saratnya harus takwa. Yaitu takut sama Allah dan taat melaksanakan perintah-Nya, meninggalkan semua yang dilarang – Nya.
Allah SWT berfirman (Al – Ahzab ayat 71 ) :
وَمَنْ يُّطِعِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا
Wa man yu’tillaaha wara suulahuu faqad faaja fauzan ‘aziima (Barang siapa patuh, taat, kepada Allah dan Rasul – Nya, dia akan memperoleh kebahagiaan yang utama).
Allah memerintahkan kepada Nabi SAW agar menyeru bahwasanya jika manusia ingin dicintai oleh Allah laksanakan lah sunnah Nabi SAW.
Allah berfirman ( QS : Ali Imran ayat 31) :
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌۭ رَّحِيمٌۭ ٣١
“Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Ayat ini berisi perintah dari Allah SWT kepada umat manusia untuk mengikuti Nabi Muhammad SAW jika mereka mengaku mencintai Allah. Jika mereka mengikuti Nabi, maka Allah akan mencintai mereka dan mengampuni dosa-dosa mereka. Ayat ini juga menegaskan sifat Allah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang.
Baarakallaahu lii walakum.***
(lg)













